Kamis, 24 Juni 2010

Penjelasan Mu'jizat Nabi Musa a.s

Mukjizat Tuhan tidak akan bertentangan dengan akal dan sains, serta
Mukzijat itu tidak bertabrakan dengan sistem alam yang telah diatur Tuhan sendiri.

Kenapa mu'jizat tidak bertabrakan dengan HUKUM ALAM,IPTEK dan SAINS?
Karena kesemuanya itu bersumber dari sumber yg sama.
Apakah hukum gravitasi itu dibuat oleh Newton? Tidak, Newton hanya menemukan, yg membuat semua benda yg memiliki massa akan jatuh ke bumi adalah Allah SWT. Jadi bagaimana Allah akan melanggar hukum alam yg Allah buat sendiri? Walaupun Allah Maha Kuasa, tp Dia bukanlah maha pelanggar hukum.

Kenapa Mayat di kubur 10tahun masi awet? Atau kuburan meledak, atau mayat di selubungi belatung, itu cuma sugesti khayalan belaka, jgn terlalu termakan oleh sugesti aneh.


Penjelasan Ilmiah tentang Mukjizat Nabi Musa

Tentunya kita masih ingat tentang kisah Nabi Musa a.s. dan Fir’aun, di mana puncak kedhaliman Fir’aun adalah peristiwa terbelahnya Laut Merah. Menurut Ilmu Astronomi, kita bisa mengetahui kapan peristiwa itu terjadi dan apa penyebab terbelahnya Laut Merah.

Tepat ketika 4000 SM—ketika ditelusuri dari kandungan garam yang ada di mumi Fir’aun diperoleh angka tahun yang sangat teliti dan itu memang sama—Venus masih tidak stabil dan orbitnya akan mendekati Bumi dalam jarak kurang dari radius Bumi.

Prosesnya sendiri berlangsung sekitar 4 bulan dan puncaknya selama kurang lebih 3-6 jam. Ketika Venus mulai mendekati Bumi, siang dan malam Bumi menjadi lebih cepat. Saat itu, bertepatan saat Fir’aun membangun menara tertinggi untuk mengetahui Tuhan-nya Musa, sehingga tercatat menara itu adalah menara terlama yang pernah dibangun manusia. Padahal, memang siang dan malamnya ½ kali lebih cepat dari biasanya.

Kemudian ketika Nabi Musa a.s. lari menuju Laut Merah, Venus sedang benar-benar dalam jarak terdekat dengan Bumi. Saat itu digambarkan bagaimana ketakutan umat Nabi Musa melihat alam berwarna merah dan hitam berubah-ubah. Mereka mengira itu adalah kutukan Fir’aun yang memang dianggap “Tuhan”, akan tetapi itu adalah garis medan magnet yang sangat kuat antara Bumi dan Venus, sedang perpotongannya ada di Jazirah Mesir.

Nabi Musa a.s. dan pengikutnya bingung karena saat itu di depan mereka Laut Merah dan di belakangnya Fir’aun beserta bala tentaranya. Ketika Allah mewahyukan, “Ketukkan tongkatmu, ya Musa!” dan Musa melakukannya, laut pun akhirnya terbelah.

Sesungguhnya itu adalah tepat ketika kedua kutub medan magnet Bumi dan Venus bertabrakan. Tabrakan tersebut menimbulkan titik potong, sehingga kutub magnet utara dan selatan Bumi tertarik sampai ke permukaan. Daerah perpotongan tersebut menjadi daerah hampa benda, dan subhanallah semuanya tepat terjadi di Laut Merah.

Saat itu air laut seperti dinding yang bergejolak, suhunya tinggi serta mempunyai kadar garam yang naik hampir 500% dari normalnya. Hal itu terjadi sekitar 3-4 jam saja karena sesudahnya Venus terlempar kembali menuju orbit yang semula dengan kecepatan 20 kali rotasinya. Waktu selama itu cukup bagi seorang pelari untuk menyeberangi Laut Merah.

Setelah terlemparnya Venus, akhirnya Laut Merah kembali dalam kondisi semula sehingga digambarkan peristiwa tersebut dalam Al-Qur’an,

“… dan Kami tenggelamkan Fir’aun dan bala tentaranya ….”

Dan Fir’aun bukannya tidak bisa berenang, hanya saja suhu dan gelombang (diperkirakan tsunami besar) centroid—jika di Aceh tsunami uncentroid karena mengarah ke pinggir—menjadikan mereka semua tewas.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar